Tersumbat Sampah, 2 Pompa Di Kali Sringin Semarang Rusak
Solopos.com, SEMARANG – Dua pompa yang berada di Rumah Pompa Kali Sringin, Kaligawe, Kota Semarang rusak dan tidak berfungsi. Padahal, pompa itu diandalkan untuk menanggulangi banjir yang kerap melanda Kaligawe, Kota Semarang, saat musim penghujan.
Rusaknya dua pompa di Rumah Pompa Kali Sringin itu untungnya segera diketahui Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, saat melakukan inspeksi. Ia pun langsung memerintahkan pompa tersebut untuk diperbaiki guna mengantisipasi banjir.
“Saya minta secepatnya diperbaiki, petugas harus standby. Saya juga meminta masyarakat ikut membantu, membersihkan saluran air dan jangan buang sampah ke sungai,” tegas Ganjar.
Ganjar pun sempat menanyakan kepada Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, Rubhan Ruzziyatno, terkait rusaknya dua dari tiga pompa di Kali Sringin itu. Rubhan menyebut jika kerusakan pompa diakibatkan tersumbat sampah.
Selain ke Rumah Pompa Kali Sringin, Ganjar juga mengecek kondisi rumah pompa lain di Kota Semarang, seperti Kali Tenggang. Di Rumah Pompa Kali Tenggang, ia tidak menemukan adanya pompa yang rusak. Enam pompa yang ada di Kali Tenggang berfungsu dengan baik.
Ganjar menerangkan proyek penanggulangan banjir di Kota Semarang merupakan proyek antisipasi bencana yang sudah direncanakan sejak lama. Dengan rampungnya proyek itu, maka beberapa bencana khususnya banjir di Kota Semarang diharapkan bisa teratasi.
Ganjar mengungkapkan ada beberapa daerah di Jateng yang berpotensi banjir. Meski demikian, potensi banjir itu sudah terdeteksi dan dilakukan antisipasi.
Beberapa proyek penananganan banjir pun sudah dikerjakan. Kendati demikian, ada beberapa yang belum selesai dikerjakan.
“Seperti di Pekalongan, kami sudah buatkan tanggula laut. Tapi, proyeknya belum selesai, jadi daerah Pekalongan siap-siap banjir kalau curah hujan tinggi,” jelasnya.
Kendati demikian, Ganjar mengaku hingga saat ini kondisi Jateng masih aman dari banjir. Bencana banjir pun belum begitu terlihat di Jateng.
Sementara itu, Kepala BBWS Pemali Juwana, Ruhban Ruzziyatno, mengatakan ada enam rumah pompa di Kota Semarang yang disiagakan untuk menanggulangi banjir. Enam rumah pompa berada di Muara Sringin, Genuk Babon, Pasar Banjardowo, Karangroto, Muara Tenggang, dan Pasar Waru. Dari semua pompa itu, hanya dua yang rusak di Muara Sringin dan masih dalam proses perbaikan.
“Dengan berfungsinya semua rumah pompa, maka bencana banjir di Kota Semarang bisa teratasi. Meski begitu, jika curah hujan sangat tinggi ada tiga daerah yang rawan, yakni depan Polsek Genuk dan Trimulyo, depan RSI Sultan Agung, dan bawah jembatan tol Kaligawe,” jelas mantan Sekretaris Umum Persis Solo itu.