Antisipasi Banjir, Pemkot Semarang Turunkan Ketinggian Air di Rumah Pompa

SHARE

KOMPAS.com – Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Ruhban Ruzziyatno mengatakan, Kota Semarang menurunkan ketinggian air di penampungan air rumah pompa untuk mengantisipasi datangnya air secara tiba-tiba.

“ Banjir sudah diantisipasi. Jika ada banjir karena hujan besar, kami pompa. Jika banjir karena rob, ada tanggul. Sistemnya seperti itu,” kata Ruhban dalam keterangan tertulis (3/1/2020).

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, Kota Semarang telah menyiagakan 49 rumah pompa.

“Yang menjadi tanggung jawab penuh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang di bawah Dinas Pekerjaan Umum (PU) yaitu 43 rumah pompa, ditambah ada tiga yang baru dan milik BBWS Pemali Juana ada tiga,” kata Hendrar.

Baca juga: Antisipasi Banjir, Pemkot Semarang Siagakan 49 Rumah Pompa

Di Rumah Pompa Kali Tenggang dan Sringin, ketinggian air diturunkan menjadi minus 0,02 meter dari permukaan normal.

Artinya meski tidak hujan, pompa akan terus dinyalakan hingga ketinggian air mencapai titik tersebut.

“Sekarang kami turunkan ketinggiannya menjadi minus 0,02 untuk cadangan jika ada air dadakan, sehingga kami masih punya waktu untuk memompa dan diarahkan ke laut,” kata Ruhban.

Tinjau sistem rumah pompa dan drainase

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun melakukan peninjauan sistem rumah pompa dan drainase, Kamis (2/1/2020).

Peninjauan dilakukan secara langsung oleh Hendrar bersama Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin, dilanjutkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Turut hadir pula pejabat kementerian PU BBWS Pemali Juana.

Dari peninjauan tersebut, dua dari tiga pompa di Kali Sringin sedang dalam perbaikan. Pompa rusak karena tersumbat sampah yang terbawa aliran air.

Gubernur Ganjar lantas meminta petugas dan masyarakat bekerja sama menjaga lingkungan.

Baca juga: Tak Ada Kembang Api, Warga Semarang Disuguhkan Laser Show pada Malam Tahun Baru

“Saya minta secepatnya dan petugas harus stand by. Saya minta masyarakat ikut membantu membersihkan saluran air. Jangan buang sampah ke sungai. Itu hukumnya wajib,” kata Ganjar.

Pada kesempatan tersebut, Hendrar juga meninjau Rumah Pompa Kali Tenggang. Ia ingin memastikan keenam pompa beroperasi dengan baik.

Selain rumah pompa, truk penyedot air portabel juga disipakan untuk mengantisipasi genangan yang mungkin terjadi di Jalan Kaligawe.