Ganjar Cek Rumah Pompa Kali Tenggang Semarang

SHARE

Rumah pompa Kali Tenggang, Kota Semarang mulai diaktifkan. Dua pompa harus diperbaiki karena tersumbat sampah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek lokasi.

“Ternyata posisi hari ini kolam di sini disiapkan ketika masuk hujan pompa on dan sudah siap. Dinyalakan minus 0,02 agar kalau hujan cepat, tidak telat. Kami punya pekerja agar ambili sampah,” kata Ganjar Pranowo di rumah Pompa Kali Tenggang, Semarang, Kamis (2/1).

BacaJuga

Menko Polhukam: Salat Id di Lapangan Dilarang Undang-undang

Deadline Keputusan Pelaksanaan Haji Ditunda hingga Awal Juni

Operasi Ketupat Covid-19 Diperpanjang Jadi 37 Hari

 

Ada dua rumah pompa yang dicek Ganjar yakni rumah pompa di Kali Tenggang dan Kali Sringin. Di rumah pompa Kali Tenggang ada enam pompa dengan masing-masing berkapasitas 2 ribu liter per detik.

Sementara, di rumah pompa Kali Sringin, total ada lima pompa. Namun, hanya tiga unit yang diaktifkan karena dua unit lainnya butuh perbaikan usai menyedot sampah yang dibuang sembarangan di sungai.

“Sampah ternyata pengaruh ke pompa. Dua hari ini semoga bisa selesai. Namun demikian alternatifnya dipasang pompa darurat. Merawatnya tidak cukup mudah, maka minta bantuan masyarakat tidak buang sampah sembarangan,” pesan Ganjar.

Mengantisipasi banjir, di dekat Kali Sringin juga disiagakan empat mobil pompa masing-masing berkapasitas 16 liter per detik. Ganjar mengatakan dua rumah pompa yang mulai aktif 2019 ini efektif menangani genangan yang kerap terjadi saat hujan di daerah Kaligawe dan Genuk Semarang.

“Saya mau tunjukkan ke masyarakat Semarang, antisipasi banjir. Nanti Kaligawe dan Genuk penyelesaiannya di sini,” tutur Ganjar.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang sempat meninjau rumah pompa Kali Tenggang bersyukur Kota Semarang di awal musim hujan ini terlepas dari bencana banjir. Meski begitu, pihaknya mengimbau masyarakat tetap menjaga lingkungan karena kondisi alam tidak bisa diprediksi.

“Alhamdulillah Kota Semarang lepas dari masalah itu (banjir), tapi namanya alam tidak bisa diprediksi. Maka jangan salahkan salah satu pihak, ajak masyarakat buang sampah pada tempatnya, infrastruktur pompa di perbaiki. Teman-teman di PU bisa antisipasi banjir lebih baik,” jelas pria yang akrab disapa Hendi itu.